Seorang Guru pernah berpesan; Hati yang bahagia selalu melahirkan perilaku mulia dan perbuatan berpahala. Sebaliknya, hati yang sakit selalu melahirkan perilaku tercela dan perbuatan berdosa. Amat sulit mengerjakan agama dengan hati yang sakit, terutama akhlakul karimah, sulit sekali berakhlakul karimah dengan hati yang sakit.
Sebaliknya, sangat mudah melakukan meninggalkan agama dan berbuat dosa bila hati tak bahagia, terutama berakhlak buruk, sangat mudah berakhlak buruk bila hati sedang tak bahagia. Ia akan membagikan rasa sakitnya; dengan pelampiasan amarah, dengan muka bengis, dengan muka masam, dengan kata-kata kasar, dengan sengketa, dengan mempersulit urusan orang lain.
Orang bijak berkata, “Bahagia itu datang dari diri sendiri, tidak perlu menunggu kebahagiaan dari orang lain.”
Mari kita jalani hidup dengan baik dan benar karena kebahagiaan bukan tujuan, melainkan sesuatu yang didapatkan dari menjalani hidup dengan baik.
SUMBER : Pelita Pagi 21 September 2022 (23 Safar 1444 H)