Di banyak daerah terutama di Jawa, pengajian umum (belakangan panitia-panitia lebih suka menyebutnya Pengajian atau Tabligh Akbar) sudah merupakan ‘menu’ tetap dalam setiap agenda kegiatan kaum muslimin. Boleh dikata, tidak ada hari besar Islam tanpa pengajian. Pengajian juga merupakan acara inti dalam setiap kegiatan khataman pesantren atau madrasah, dalam peringatan haul ulama, walimatul ‘ursy; khitanan, syukuran haji, bahkan pindahan rumah.
Mungkin, semangat pengajian itu terutama didorong oleh gairah dakwah yang agaknya oleh umat Islam memang baru dipahami sebatas pengajian semacam itu. Maka, pembicara atau penceramahnya disebut dai atau mubaligh. Dari sisi lain, karena namanya pengajian, maka yang mengisi atau berceramah pun juga umum disebut kyai.
Di samping soal dai dan mubalighnya, pengajian atau ceramah agama juga mulai marak di kota-kota besar juga menarik untuk diamati. Boleh jadi, menyadari keampuhan atau dan ‘kemurahan’ pengajian ceramah atau majelis taklim, banyak kelompok, golongan, organisasi, partai, bahkan instansi, yang menggunakannya untuk kepentingannya. Sering kali, kepentingan itu jauh dari kepentingan da’wah ila Allah atau da’wah ila al-lkhair. Berapa banyak golongan, kelompok, organisasi, partai dan instansi yang ada di negeri ini. Bayangkan, bila masing-masing memiliki majelis taklim sendiri, memiliki dai atau mubaligh sendiri-sendiri, dan mempunyai kepentingan sendiri-sendiri.
Pada hakekatnya kegiatan Tabligh Akbar merupakan konsep untuk membangun komunikasi dalam rangka silaturrahmi antara sesama sesama umat. Dalam hal memberi dan berbagi ilmu agama pada kondisi dan situasi tertentu. Artinya berbagi dan memberi tentang kebaikan dan kebenaran, sehingga tidak heran dalam kegiatan tersebut diisi dengan ceramah-ceramah agama atau tausyah yang dikomandankan oleh ustaz-ustaz, baik ustaz lokal maupun nasional. Jadi, Tabligh Akbar itu sesungguhnya adalah upaya membangun persatuan umat untuk melakukan komunikasi intelektual, spiritual dan sosial antara sesama, sehingga tujuan agama dan tujuan sosial dapat terwujud dengan baik.
Tabligh Akbar juga merupakan upaya untuk membangun persatuan dan kesatuan umat baik dalam menegakkan sariah agama maupun dalam membangun komitmen sosial (- Wikipedia)