Rencanakan pekerjaan kita, Kerjakan rencana kita. Sejarah juga telah mengajarkan bahwa rencana tanpa aksi adalah sia-sia sedangkan aksi tanpa rencana bisa jadi tanpa makna. Penyebab kita tak membuat rencana adalah Kedunguan, sedangkan penyebab utama tidak melakukan aksi adalah Keraguan.
Rencana adalah suatu proses menentukan hal-hal yang ingin dicapai (tujuan) di masa datang serta menentukan berbagai tahapan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan (Planning) dapat juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam kurun waktu tertentu. Dengan begitu, di dalam perencanaan akan terdapat aktivitas pengujian beberapa arah pencapaian, mengkaji ketidakpastian, menetapkan sumber daya, mengukur kapasitas dan ambang batas kemampuan, menentukan arah pencapaian, serta menentukan langkah untuk mencapainya, bahkan ada juga yang membuat sistem evaluasinya.
Rencana diartikan sebagai pernyataan dari segala sesuatu yang dikehendaki biasanya di gambarkan dalam suatu pola atau chart, atau pernyataan dari bagian-bagiannya sesuai dengan pola tertentu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apapun dan bentuk segala sesuatu yang dinyatakan itu, asal menggambarkan keinginan yang hendak dicapai maka dapat di artikan sebagai rencana. Rencana tidak akan menjadi apapun tanpa tindakan, kita bisa saja menyusun sebuah rencana yang sangat matang, tetapi akan sia-sia saja tanpa tindakan yang nyata. Semua perencanaan yang telah dituliskan hanya akan menjadi setumpuk sampah jika tidak dilakukan aksi yang nyata.
Rencana adalah salah satu bagian penting, tetapi tindakan adalah yang terpenting. Jika kita hanya mampu pada titik perencanaan, sama saja anda menambah tumpukan sampah, buang-buang pikiran yang sia-sia. Segala perencanaan tidak akan berjalan tanpa tindakan yang nyata. Semangat menyusun rencana harus diturunkan saat melakukannya.
Terkadang kita hanya bersemangat saat menyusun rencana, itu karena rencana adalah sebuah wacana, sebuah angan-angan, semuanya akan terasa mudah. Tetapi ada saja yang membuatnya malas melakukan tindakan. Maka sampai kapanpun rencana itu hanya akan menjadi sebuah rencana, hanya setumpuk sampah yang tidak berguna.
Bertindak tanpa rencana juga bukan hal yang bijak, bertindak tanpa rencana akan membuat kita lemah dan rapuh. Tanpa perencanaan, kita akan bingung kemana harus melangkah, tindakan apa yang seharusnya kita lakukan, dan apa yang menjadi tujuan. Saat kita tidak memiliki tujuan, sekuat apapun berjuang, tindakan apapun yang dilakukan, selamanya kita tidak akan ada di suatu titik yang membuat pantas menghela nafas dan bersyukur kepada Tuhan atas sebuah pencapaian.
Rencana dan tindakan sama pentingnya, keduanya tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, rencana sangat membutuhkan tindakan nyata, dan sebelum bertindak memerlukan perencanaan yang matang. Meskipun pada kenyataannya, terkadang kenyataan tidak sesuai dengan rencana, setidaknya jika kita memiliki rencana untuk suatu hal, kita memiliki benang merah untuk sampai ke sana. Kita akan menemukan rencana-rencana lain yang akan membawa sampai pada tujuannya. Rencana akan membuat kita jauh lebih kuat dalam melakukan tindakan, apalagi jika rencana dibuat dengan matang dan penuh dengan pertimbangan.
Saat menyusun sebuah rencana, seharusnya juga kita fikirkan banyak hal. Bahkan segala hal yang berkaitan harus masuk dalam proses penyusunan rencana tersebut. kita harus memikirkan resiko, kemudian juga harus memikirkan bagaimana jika nanti rencana tidak berjalan sebagaimana semestinya. Itulah salah satu alasan kenapa kita harus memiliki rencana tambahan atau rencana lain.
Orang yang bijak, selalu memiliki rencana cadangan. Saat membuat rencana, seharusnya kita sudah paham dengan apa yang direncanakannya. Rencana tersebut seharusnya mampu dijalankan sebagaimana mestinya. Kalaupun ada resiko, kita sudah memahaminya, sehingga kita dapat membuat rencana cadangan untuk menghindari atau meminimalisir resiko yang akan terjadi.
Rencana tanpa aksi atau Aksi tanpa rencana ibarat “Orang buta naik kuda buta”.
Bid. SDM