Adalah fitrah untuk menghiasi diri, ada yang menghiasi diri dengan logam mulia seperti emas dan berlian.
Ada pula yang menghiasi diri dengan kosmetik.
Semua ditujukan guna menampilkan diri dalam bentuk yang paling indah dan terbaik.
Tapi sayangnya, banyak manusia yang tidak mengetahui perhiasan yang terbaik bagi dirinya.
Bagi seorang Muslim, perhiasan terbaik adalah akhlak mulia.
Nabi Muhammad saw. bersabda,
“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya.”
(HR Tirmidzi)
Oleh Rasulullah Saw akhlak mulia disandingkan dengan Takwa.
“Bertakwalah kamu di manapun kamu berada, dan iringilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah orang lain dengan akhlak mulia”
(HR Tirmidzi).
Dari kacamata manusia, takwa akan terpancarkan menjadi akhlak mulia ketika berinteraksi dengan sesama.
Karenanya, sangat sulit memahami ketika seorang muslim yang rajin beribadah,
dengan ringan menghinakan orang lain atau tidak peduli dengan keselamatan sesama.
Menurut Al-Ghazali,
akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang tercermin dalam tindakan tanpa pemikiran dan pertimbangan.
Tindakan yang muncul bersifat otomatis karena sudah terbiasakan, baik itu akhlak mulia.
Pembiasaan inilah yang memerlukan konsistensi.
Kiriman : Kang H. Mulyana, Alumni 197 SMPN Jampangkulon, Sukabumi.
Sumber : #jalanibarengingatAllah #meningkatB41Kmz #https://t.me/Pelitapagihamdi