Idul Fitri tahun 2023 atau 1444H memang dirayakan tidak serentak. Ada yang merayakannya tanggal 21 April 2023 dan ada yang tanggal 22 April 2023. Namun demikian perbedaan tersebut tidak mengurangi rasa kebersamaan sesama muslim khususnya di komplek Perumahan Cijujung Permai dan sekitarnya.
Gema takbir dan tahmid mengumandang di masdjid Jami Al Barokah. Para jemaah masjid duduk melingkar dan memngumandangkan takbir bergantian. Haru dan sedih karena bulan suci ramadhan akan segera pergi. Jemaah masjid terus mengumandangkan takbir, tasbih dan tahmid. Tahmid memiliki makna menyampaikan pujian dan syukur kepada Allah SWT, sekaligus berikrar bahwa segala kesempurnaan adalah milik Allah SWT.
Kurang lebih jam 20.30 kami, para jemaah termasuk pengurus DKM Masjid Jami Al Barokah menyantap hidangan berupa ketupat, opor ayam, semur kambing dan ada juga goreng dalaman kambing. Jemaah masjid malam itu bergembira dan bahagia menyantap hidangan yang disedikan pengurus DKM Masjid Jami Al Barokah.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Idul Fitri menandakan berakhirnya waktu pelksanaan puasa bulan Ramadhan yang sering diartikan sebagai hari kemenangan bagi umat Islam. Makna spiritual yang terdapat di dalamnya selain refleksi dan kegembiraan, Idul Fitri juga sebagai waktu untuk amal, yang dikenal sebagai Zakat al-Fitr. Idul Fitri dimaksudkan sebagai waktu sukacita dan penuh berkah bagi seluruh umat Muslim dan waktu untuk membagikan harta kekayaan seseorang kepada mereka yang tidak mampu agar turut berbahagia di hari raya.
Makna Idul Fitri
Di Indonesia sering juga hari Raya Idul Fitri disebut juga hari lebaran. Padahal sangatlah berbeda. Di mana makna kata ‘lebaran’ dipengaruhi budaya, sedangkan Idul Fitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban umat muslim melaksanakan puasa pada bulan ramadhan.
Tujuan berpuasa pada bulan ramadhan bagi umat muslim yaitu menjadikan manusia yang bertaqwa. Sedangkan Idul fitri itu sendiri berasal dari dua kata “id” dan “al-fitri”. Id berasal dari kata aada – ya’uudu, yang artinya kembali. Hari raya disebut ‘id karena hari raya terjadi secara berulang-ulang, dimeriahkan setiap tahun, pada waktu yang sama. Sedangkan kata ‘fitri’ itu sendiri memiliki dua makna, yaitu suci dan berbuka. Suci berarti bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan dan sebagainya. Sedangkan fitri yang berarti berbuka berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW: ”Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya.”
Kita sering mendengar dari ceramah baik di media telivisi, youtube, ataupun media sosial lainnya seperti Twitter, Instagram dan Facebook, hari raya Idul Fitri merupakan hari raya kemenangan dimana umat muslim merayakannya dengan “buka puasa” atau makan. Itulah mengapa salah satu sunnah sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri adalah makan atau minum walaupun sedikit. Tujuannya tidak lain yaitu untuk menunjukkan bahwa hari raya Idul Fitri 1 Syawal itu waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa.
Sering kali, banyak orang yang terlena dengan makna Idul Fitri. Tak sedikit orang yang membeli baju, piknik, jalan-jalan dan menyediakan berbagai makanan. Memang, tak ada larangan untuk melaksanakan hal tersebut, namun janganlah berlebihan, karena yang berlebihan itu tidak baik.
Zakat, Ifaq dan Shodaqoh
Petugas UPZ (Unit Pengumpul Zakat) yang ketuanya Saudara Nanang Rukmana sudah bekerja sejak tanggal 21 Ramadhan 1444H atau tanggal 12 April 2023. Tugas UPZ aalah menghimpun, mengumpulkan zakat, infaq dan sodaqoh serta menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya.
Untuk hukumnya sendiri, zakat ini memiliki hukum yang wajib dilaksanakan bagi seorang muslim. Untuk golongan-golongan yang berhak menerima zakat juga sudah tertuang di dalam salah satu ayat Al-Qur’an dari surat At Taubah, yakni sebagai berikut:
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” (QS. At-Taubah: 60).
Zakat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yakni zakat fitrah dan zakat mal. Untuk perhitungannya sendiri pun berbeda-beda. Zakat fitrah memiliki standar ketentuan besaran pembayaran setara dengan 2,5 kg beras atau 3,5 liter beras. Untuk tahun 2023 ataun 1444H BAZNAS Kabupatem Bogor menetapkan zakat fitrah sebesar Rp. 42.000,00 rupiah kalau dikonversi dengan uang. Sedangkan kalau menggunakan makanan pokok seperti beeras tetap 2,5 Kg atau 3,5 liter beras.
Kemudian shodaqoh adalah sebuah pemberian dari seorang muslim kepada orang lain dengan ikhlas tanpa ada batasan waktu dan juga jumlah tertentu. Perbedaan zakat dan shodaqoh adalah dari segi hukumnya. Jika zakat hukumnya wajib, sedangkan sedekah hukumnya sunnah.
Sebenarnya shodaqoh tersebut tidak mesti berupa harta atau materi saja, namun shodaqoh juga bisa mencakup amal perbuatan yang baik. Bahkan dengan senyuman pun termasuk ke dalam sedekah loh sebagaimana disebutkan dalam hadits yang berbunyi: “Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah bagimu” (HR Tirmidzi).
Alhamdulillah menjelang hari raya Idul Fitri zakat fitrah sudah tersalurkan ke beberapa RW dilingkungan Petrumahan Cijujung Permai dan Sekitarnya.
Pelaksanaan Sholat Id
IRMAS (Ikatan Remaja Mmasjid) yang dikomandoi oleh saudara Dudi Yuliadi dan Michael mempersiapkan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan sholat id besok padi. Mulai dari memasang karpet dihalaman masjid sampai ke jalan-jalan disekitra masjid sampai menyiapkan koropak. IRMAS Masjid Jami Al Barokah memang solid dan bekerja dengan giat dan tanpa pamrih.
Keesokan harinya jemaah masjid Jami Al Barolah memenuhi masjid, halaman masjid bahkan tumpah ruah sampai ke jalan disekitar masjid Jami Al Barokah. Pelaksanaan Sholat Id tahun ini jeuh lebih banyak yang mengikutinya, karena tidak ada halangan dan rintangan seperti tahun-tahun sepelumnya dimana Covid-19 masih belum lenyap dari permukaan. Namun tahun ini semuanya sudah berjalan normal dan tidak ada masalah apapun. Sehingga jemaah merasa nyaman dan aman melaksanakan sholat Idul Fitri di Masjid Jami Al Barokah.
Untuk tahun ini, Sholat Idul Fitri dipimpin oleh khotib Ust Ugi dengan bilan Habib Ali Al Hadi. Dalam khutbahnya Ustad Ugi menyampaikan beberapa hal terkait dengan perayaan lebaran tahun ini. Namun yang perlu kita catat ada beberapa hal penting yang disampaikan Ustad Ugi dalam hutbahnya yaitu pentingnya meminta maaf khususnya dan membahagiakan kedua orangtua.
Setelah selesai Sholat Id jemaah masjid Jami Al Barokah dilanjutkan dengan salam-salaman. Dan setelah selesai bersalaman berakhir rangkaian pelaksanaan Idul Fitri di masjid Jami Al Barokah tahun 2023 ataun 1444H ini. Semoga tahun ini lebih baik dari tahun lalu, dan tahun depan akan lebih baik dari tahun ini.
Semoga jemaah Al Barokah kedepan tdk 909 dlm melaksanakan ibadah Shalat di bulan Puasa , tapi bisa 999 . Minimal 979 .
BarokAllaah… Semoga jama’ah nya tambah banyak n makmur