Sewaktu baru kepulangannya dari Timur Tengah, Prof. DR. Hamka, seorang tokoh pembesar ormas Muhammadiyyah, menyatakan bahwa Maulidan haram dan bid’ah tidak ada petunjuk dari Nabi Saw., orang berdiri membaca shalawat saat Asyraqalan (Mahallul Qiyam) adalah bid’ah dan itu berlebih-lebihan tidak ada petunjuk dari Nabi Muhammad S.A.W
Tetapi ketika Buya Hamka sudah tua, beliau berkenan menghadiri acara Maulid Nabi Saw saat ada yang mengundangnya. Orang-orang sedang asyik membaca Maulid al-Barzanji dan bershalawat saat Mahallul Qiyam, Buya Hamka pun turut serta asyik dan khusyuk mengikutinya. Lantas para muridnya bertanya:
“Buya Hamka, dulu sewaktu Anda masih muda begitu keras menentang acara-acara seperti itu namun setelah tua kok berubah?”
Dijawab oleh Buya Hamka:
“Iya, dulu sewaktu saya muda kitabnya baru satu.
Namun setelah saya mempelajari banyak kitab, saya sadar ternyata ilmu Islam itu sangat luas.”
Gus Anam (KH. Zuhrul Anam) mendengar dari gurunya, Prof. DR. As-Sayyid Al-Habib Muhammad bin Alwi al-Maliki Al-Hasani, dari gurunya Al-Imam Asy-Syaikh Said Al-Yamani yang mengatakan:
“Jikalau seseorang bertambah ilmunya dan luas cakrawala pemikiran serta sudut pandangnya, maka ia akan sedikit menyalahkan orang lain”.
Semakin gemar menyalahkan orang semakin bodoh dan dangkal ilmunya, semakin Tinggi ilmu seseorang maka semakin tawadhu (rendah hati), carilah guru yang tidak pernah menggunjing dan mengkafirkan siapapun.
KIRIMAN : KANG H. MULYANA ALUMNI 1979 SMPN JAMPANGKULON
Sebuah Renungan:
Sumber: KH. Zuhrul Anam Hisyam (Gus Anam)
https://kalam.sindonews.com/read/358412/69/semakin-tinggi-ilmunya-semakin-sedikit-menyalahkan-orang-lain-1615215804
#jalanibarengingatAllah #https://t.me/Pelitapagihamdi