![etika](https://albarokah.or.id/wp-content/uploads/2020/09/etika.jpg)
Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seorang secara sadar untuk mematuhi aturan, mengikuti ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau satu organisasi.
Etika organisasi menekankan perlunya seperangkat nilai yang dilaksanakan oleh setiap anggota. Nilai tersebut berkaitan dengan pengaturan bagaimana seharusnya bersikap dan berperilaku dengan baik seperti sikap saling menghargai, hormat, jujur, adil, dan tanggung jawab. Seperangkat nilai-nilai tersebut biasanya dijadikan sebagai acuan dan dianggap sebagai prinsip-prinsip etika, moral dan Akhlaq.
Dalam kehidupan organisasi sering terjadi berbagai permasalahan yang pemecahannya mengandung implikasi moral dan etika. Ada cara pemecahan yang secara moral dan etika diterima tetapi ada juga yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan. Cara-cara yang secara moral dan etika dapat diterima merupakan cara yang benar dan sebaliknya cara-cara yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan disebut cara-cara yang salah.
Pada prakteknya kehidupan organisasi tidak memiliki tolok ukur yang mutlak tentang yang benar dan yang salah. Ini tidak terlepas dari berbagai faktor seperti pendidikan, pengetahuan, agama, budaya dan sosial. Pemahaman tentang benar dan salah itulah yang mendasari perlunya etika dalam organisasi, yaitu untuk membantu memberikan makna yang tepat tentang kehidupan organisasi.
Beberapa alasan mengapa norma moral dan etika itu diperlukan dalam organisasi antara lain :
- Etika Kepemimpinan, Keteladanan dan contoh perbuatan lebih kuat pengaruhnya daripada hanya sekedar memberi perintah. لسا ن الحا ل ا فصح من لسا ن المقا ل . ‘Kata-kata dengan perbuatan lebih shahih daripada kata kata dengan sekedar Ucapan’. Dalam kalimat yang lain dikatakan juga اِ بد اء با لنفسك . ‘Mulaiah dari diri sendiri’.
- Membawa integritas organisasi di garis depan. Membahas etika secara terbuka dalam dialog dan diskusi seputar etika untuk menciptakan budaya integritas. Komunikasi terbuka membantu menetapkan standar yang ingin diikuti serta membantu membangun budaya kepercayaan. Seorang pemimpin harus dapat memberikan kontribusi kepercayaan dan integritas di lingkungan yang dipimpinnya.
- Ikuti arah etika di setiap keputusan. Perjelas apa yang menjadi konstitusi perilaku etis. Terapkan nilai-nilai inti ketika membuat keputusan untuk membantu seorang pemimpin ke arah yang etis. “Memiliki etika personal tidaklah cukup, Pemimpin harus memiliki kekuatan untuk berdiri tegak terhadap apa yang diketahui itu benar atau salah“ tanpa intervensi dari orang orang yang dipimpinnya, apalagi bila intervensi itu datang dari luar kepemimpinannya.
![](https://albarokah.or.id/wp-content/uploads/2020/09/Etika3-300x225.jpg)
Pentingnya etika dan kepatuhan dalam era “four point O” sekarang ini lebih jelas terlihat bila diingat bahwa etika menunjukkan kepada kualitas nilai hakiki manusia dalam kehidupan sosial dengan keyakinan agama, pandangan hidup dan sosial bermasyarakat.
Dapat dikatakan bahwa etika berkaitan langsung dengan sistem nilai manusia, mendorong tumbuhnya naluri moralitas, nilai-nilai hidup yang hakiki dan akhlak yang mulia, serta dapat memberi inspirasi kepada manusia untuk secara bersama-sama menemukan dan menerapkan nilai-nilai tersebut bagi kesejahteraan dan kedamaian umat manusia.
Bid. SDM.